Semarak Persari dan Upacara Hari Pramuka di MTs Maarif NU 1 Lumbir

KWARRAN LUMBIR – Peringatan Hari Pramuka ke-64 tahun 2025 di MTs Maarif NU 1 Lumbir dirayakan dengan penuh semangat melalui kegiatan Perkemahan Satu Hari (Persari) dan upacara bendera. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh andik penggalang ini menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, kemandirian, dan cinta tanah air di kalangan siswa-siswi. Acara yang berlangsung di lapangan sekolah ini dihadiri oleh para pembina, guru, dan seluruh peserta didik.

Kegiatan dibuka sejak pagi hari dengan pendirian tenda dan penyiapan perlengkapan perkemahan oleh masing-masing regu. Meskipun hanya berlangsung satu hari, suasana perkemahan yang kental terasa di seluruh sudut lapangan. Para andik penggalang terlihat antusias bergotong royong mendirikan tenda, mempersiapkan yel-yel, dan merapikan area perkemahan mereka. Semangat kebersamaan yang menjadi salah satu nilai utama Pramuka, sangat terlihat dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan.

Setelah semua persiapan selesai, seluruh peserta berkumpul untuk mengikuti upacara bendera. Upacara ini menjadi puncak dari perayaan Hari Pramuka. Dalam upacara, bendera merah putih dikibarkan dengan khidmat diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Para peserta berdiri tegak memberikan penghormatan, menunjukkan rasa hormat mereka kepada lambang negara. Suasana khidmat dan penuh rasa bangga meliputi seluruh peserta upacara.

Dalam sambutannya, Pembina Pramuka MTs Maarif NU 1 Lumbir, Slamet, menyampaikan pentingnya peran Pramuka dalam membentuk karakter generasi muda. “Pramuka bukan hanya soal berkemah dan baris-berbaris. Lebih dari itu, Pramuka mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang mandiri, disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan Persari dan upacara Hari Pramuka ini adalah momentum untuk merefleksikan kembali janji dan nilai-nilai Tri Satya serta Dasa Dharma Pramuka. “Mari kita jadikan nilai-nilai tersebut sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di tengah masyarakat,” tambahnya.

Slamet juga mengapresiasi semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh seluruh andik penggalang. “Saya bangga melihat semangat kalian dalam mengikuti setiap rangkaian acara. Ini menunjukkan bahwa kalian siap menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh,” lanjutnya dengan senyum.

Setelah upacara, para peserta mengikuti berbagai kegiatan dan perlombaan yang telah disiapkan oleh panitia. Lomba-lomba ini dirancang untuk menguji kekompakan, kreativitas, dan keterampilan Pramuka mereka. Ada lomba yel-yel regu, lomba pioneering, hingga lomba memasak ala anak Pramuka.

Lomba yel-yel menjadi salah satu yang paling dinantikan. Masing-masing regu menampilkan yel-yel andalan mereka dengan koreografi yang unik dan penuh semangat. Teriakan dan tawa riang memenuhi lapangan, menambah semarak acara. Lomba ini tidak hanya mengasah kekompakan, tetapi juga melatih keberanian para andik untuk tampil di depan umum.

Sementara itu, di sisi lain lapangan, lomba pioneering menarik perhatian. Peserta ditantang untuk membuat miniatur bangunan dari tongkat dan tali temali, yang menjadi salah satu keterampilan dasar dalam kepramukaan. Keterampilan ini melatih daya pikir kreatif dan kemampuan memecahkan masalah.

Di sela-sela perlombaan, Novita, salah satu peserta perkemahan, mengungkapkan perasaannya. “Saya senang sekali bisa ikut Persari dan upacara Hari Pramuka tahun ini. Acaranya seru dan banyak ilmu yang bisa didapatkan,” katanya dengan wajah ceria.

Menurut Novita, salah satu hal yang paling berkesan adalah saat upacara. “Upacaranya sangat khidmat. Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari Pramuka,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya semangat kebersamaan yang terjalin selama Persari. “Kami semua saling membantu. Kalau ada teman yang kesulitan, kami langsung bantu. Di sini kami belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri,” jelasnya.

Novita berharap, kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun. “Semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi. Saya jadi makin semangat untuk ikut kegiatan Pramuka,” pungkasnya.

Pernyataan dari Novita ini memperkuat pandangan bahwa kegiatan Pramuka di MTs Maarif NU 1 Lumbir tidak hanya sekadar formalitas, tetapi benar-benar memberikan dampak positif terhadap perkembangan karakter siswa. Antusiasme para peserta menjadi bukti nyata bahwa semangat kepramukaan masih sangat relevan dan penting untuk ditanamkan sejak dini.

Acara ditutup pada sore hari dengan pembubaran tenda dan bersih-bersih area perkemahan. Para andik pulang dengan membawa kenangan, pengalaman, dan nilai-nilai baru yang diharapkan dapat terus diterapkan dalam kehidupan mereka. Semarak Persari dan upacara Hari Pramuka kali ini menjadi cerminan bahwa MTs Maarif NU 1 Lumbir berkomitmen penuh dalam membentuk generasi yang berkarakter dan berjiwa Pancasila melalui kegiatan kepramukaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *