LUMBIR – Gugus depan (Gudep) pangkalan SD Negeri 6 Lumbir, Banyumas, mengadakan upacara perindukan siaga untuk menyambut peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026. Kegiatan ini diselenggarakan pada 1 Agustus 2025 dalam rangka memperingati World Scarf Day. Acara yang diikuti oleh seluruh peserta didik baru golongan pramuka siaga ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai kepramukaan sejak dini.

Peringatan World Scarf Day di Gudep SD Negeri 6 Lumbir diisi dengan berbagai kegiatan, tidak hanya sekadar upacara. Pembina siaga, Bunda Rusiyati, S.Pd., bersama pembina penggalang putra, Kak Iguh Widodo, S.Pd., memimpin jalannya acara. Mereka ingin memastikan setiap peserta didik baru memahami pentingnya semangat persaudaraan dan gotong royong yang menjadi inti dari gerakan pramuka.
Selain upacara, peserta didik juga diajak mengikuti berbagai permainan besar yang melatih kerja sama tim. Mereka juga diberikan pengenalan mendalam tentang Dwisatya dan Dwidarma, dua janji dan kode etik yang menjadi landasan moral bagi pramuka siaga. Pengenalan ini dilakukan dengan metode yang menyenangkan agar mudah dipahami oleh anak-anak.
Menurut Bunda Rusiyati, S.Pd., peringatan World Scarf Day di pangkalannya bukan hanya seremonial. “Kami ingin menanamkan nilai-nilai luhur pramuka sejak dini,” katanya. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi para peserta didik baru dalam membentuk karakter yang tangguh, disiplin, dan memiliki rasa tanggung jawab.

Bunda Rusiyati menambahkan, kegiatan ini merupakan langkah awal bagi peserta didik baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah sekaligus memahami peran mereka sebagai anggota pramuka. “Melalui pramuka, mereka akan belajar banyak hal positif, mulai dari kemandirian hingga kepedulian terhadap sesama,” ungkapnya.
Sementara itu, Kak Iguh Widodo, S.Pd., menjelaskan bahwa semangat kepramukaan perlu terus digelorakan. “Pramuka adalah wadah yang sangat efektif untuk membentuk karakter anak bangsa,” ujarnya. Ia menekankan bahwa kegiatan seperti ini harus rutin dilakukan agar semangat persatuan dan kesatuan tidak luntur.
Kegiatan upacara perindukan siaga ini menjadi momen penting bagi para pembina untuk memastikan bahwa setiap peserta didik baru merasa diterima dan menjadi bagian dari keluarga besar Gudep SD Negeri 6 Lumbir. Kak Iguh Widodo menambahkan bahwa keberadaan pramuka di sekolah berperan penting dalam membantu siswa mengembangkan potensi diri.

“Kami melihat banyak perubahan positif pada anak-anak yang aktif di pramuka. Mereka menjadi lebih percaya diri dan memiliki jiwa kepemimpinan,” katanya. Kak Iguh berharap, kegiatan ini dapat menjadi fondasi kuat bagi para peserta didik baru untuk terus berkembang dan berprestasi di masa depan.
Rusiyati, S.Pd., juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendukung kegiatan pramuka. “Dukungan dari orang tua sangat kami harapkan. Karena pendidikan karakter tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab sekolah saja,” tuturnya. Ia berharap, kolaborasi antara sekolah dan orang tua bisa menciptakan generasi yang lebih baik.
Kak Iguh Widodo, S.Pd., menambahkan, “Pramuka bukan hanya soal seragam dan upacara, tapi tentang bagaimana kita membangun karakter yang kuat.” Ia yakin bahwa pengenalan Dwisatya dan Dwidarma sejak dini akan sangat bermanfaat bagi pembentukan moral anak-anak.
“Setiap kata dalam Dwisatya dan Dwidarma memiliki makna yang sangat dalam. Kami berusaha menyampaikannya dengan cara yang paling sederhana agar mudah dicerna oleh anak-anak,” jelas Rusiyati, S.Pd. Menurutnya, pemahaman yang baik akan janji dan kode etik ini menjadi kunci keberhasilan pendidikan pramuka.

Kak Iguh Widodo, S.Pd., menambahkan, “Kami ingin anak-anak merasa bangga menjadi bagian dari pramuka. Kebanggaan ini akan menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat untuk berkontribusi bagi bangsa.” Ia melihat antusiasme yang tinggi dari para peserta didik baru dalam mengikuti setiap rangkaian acara.
“Anak-anak sangat aktif dan bersemangat. Mereka tidak hanya ikut-ikutan, tapi juga bertanya dan ingin tahu lebih banyak,” cerita Rusiyati, S.Pd. Ia melihat ini sebagai pertanda baik bahwa kegiatan pramuka masih sangat relevan dan diminati oleh generasi muda.
Di akhir kegiatan, para pembina berharap para peserta didik baru dapat terus mengikuti kegiatan pramuka dengan penuh semangat. “Kami berharap, pengalaman hari ini akan menjadi awal dari petualangan seru mereka di dunia pramuka,” tutup Kak Iguh Widodo, S.Pd.
Dengan peringatan World Scarf Day ini, Gudep SD Negeri 6 Lumbir menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai luhur.