Seleksi Ketat Calon Pramuka Garuda Kwarran Lumbir: Ratusan Andik Unjuk Kemampuan Terbaik

KWARRAN LUMBIR – Kwartir Ranting (Kwarran) Gerakan Pramuka Lumbir menggelar kegiatan penilaian bagi para calon Pramuka Garuda di wilayahnya. Diikuti oleh total 309 anggota Pramuka, seleksi ini menjadi ajang pembuktian atas dedikasi, keterampilan, dan karakter para peserta didik (Andik) untuk meraih tingkatan tertinggi dalam golongan kepramukaan mereka.

Kegiatan yang berpusat pada serangkaian pos pengujian ini diikuti dengan penuh antusiasme oleh para peserta. Tercatat, sebanyak 245 anggota dari golongan Siaga dan 64 anggota dari golongan Penggalang dari berbagai Gugus Depan di bawah naungan Kwarran Lumbir turut serta dalam penilaian yang berlangsung secara komprehensif dan terstruktur.

Atmosfer kompetisi yang sehat begitu terasa sepanjang acara. Para Andik, dengan seragam lengkap dan semangat yang membara, tampak fokus menghadapi setiap tantangan yang diberikan oleh para penilai. Mereka tidak hanya bersaing untuk menjadi yang terbaik, tetapi juga menunjukkan semangat persaudaraan khas Gerakan Pramuka.

Ketua Kwarran Lumbir, Kak Ary Kurniawan, S.Pd.SD, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari proses pembinaan yang telah berjalan di masing-masing Gugus Depan. “Penilaian Calon Pramuka Garuda ini bukan sekadar ujian, melainkan sebuah proses untuk memvalidasi kualitas dan karakter seorang Pramuka sejati,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Menurut Kak Ary, menjadi seorang Pramuka Garuda adalah sebuah kehormatan yang harus diraih melalui perjuangan dan pembuktian diri. “Kami tidak hanya mencari anggota yang terampil secara teknis, tetapi juga mereka yang memiliki jiwa kepemimpinan, berkarakter mulia, dan siap menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya,” tegasnya.

Untuk memastikan penilaian berjalan objektif dan menyeluruh, panitia membagi proses seleksi ke dalam beberapa pos pengujian. Khusus untuk golongan Siaga, penilaian terbagi ke dalam enam pos utama yang menguji berbagai aspek kemampuan, mulai dari wawasan hingga kreativitas.

Keenam pos tersebut meliputi Pos Wawancara untuk menguji pemahaman dan mental, Pos Hasta Karya untuk menilai kreativitas dan keterampilan tangan, Pos Komputer/TIK sebagai wujud adaptasi dengan kemajuan teknologi, Pos Tali Temali yang menguji keterampilan dasar kepramukaan, Pos Kemampuan Berbahasa Asing, serta Pos Uji Bakat untuk menampilkan potensi unik setiap individu.

Salah seorang penilai di Pos Wawancara Siaga Putra, Kak Supono, S.Pd.I, menjelaskan kriteria yang ia cari dari para peserta. “Di sini, kami menggali sejauh mana pemahaman mereka terhadap Dwi Satya dan Dwi Darma, serta bagaimana mereka mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Cara mereka berkomunikasi dan kepercayaan diri mereka juga menjadi poin penting,” ungkapnya.

Sementara itu, di Pos Hasta Karya, para Andik ditantang untuk menciptakan sebuah karya yang inovatif dari bahan-bahan yang telah disediakan. Kak Agus Prihatin, S.Pd, selaku penilai, menyebutkan bahwa kreativitas dan kegunaan hasil karya menjadi fokus utama. “Kami ingin melihat bagaimana mereka mengubah barang sederhana menjadi sesuatu yang bernilai, ini melatih daya cipta dan kemandirian mereka,” tuturnya.

Berbeda dengan golongan Siaga, sistem penilaian untuk golongan Penggalang dirancang lebih terintegrasi. Para Calon Pramuka Garuda Penggalang diuji kemampuannya dalam bidang Wawancara, Hasta Karya, TIK/Komputer, serta Kemampuan Bahasa Asing dalam satu rangkaian yang saling berkaitan.

Kak Agung Widodo, S.Pd, yang bertugas menilai Calon Pramuka Garuda Penggalang Putra, memberikan pandangannya. “Untuk tingkat Penggalang, ekspektasinya lebih tinggi. Mereka harus mampu menunjukkan analisis yang lebih dalam saat wawancara dan menghasilkan karya yang lebih kompleks. Kemampuan TIK dan bahasa asing juga menjadi syarat mutlak di era global ini,” jelasnya.

Pelibatan puluhan pembina dan pelatih profesional sebagai tim penilai menunjukkan keseriusan Kwarran Lumbir dalam menjaga standar kualitas Pramuka Garuda. Nama-nama seperti Kak Murti Eksina, S.Pd, Kak Hilal Kurniawan, M.Pd, hingga Kak Titah Aprilia, S.Pd, turut berpartisipasi aktif, memastikan setiap Andik dinilai sesuai dengan kapabilitasnya.

Keterlibatan teknologi dan bahasa asing dalam penilaian ini juga menegaskan bahwa Gerakan Pramuka terus relevan dengan tuntutan zaman. Para calon Pramuka Garuda tidak hanya dituntut untuk menguasai keterampilan tradisional, tetapi juga harus melek digital dan mampu berkomunikasi secara global.

Kak Ary Kurniawan menambahkan harapannya bagi para peserta yang nantinya berhasil lolos dan dilantik menjadi Pramuka Garuda. “Mereka yang terpilih akan mengemban tanggung jawab besar. Mereka adalah elang-elang muda Lumbir yang kami harapkan dapat terbang tinggi, mengharumkan nama pribadi, Gugus Depan, dan Kwartir Ranting kita,” pesannya penuh harap.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh anggota Pramuka di Kwarran Lumbir untuk terus giat berlatih dan mengembangkan diri. Proses seleksi yang ketat ini menjadi bukti bahwa lambang Garuda di dada bukanlah sekadar hiasan, melainkan simbol dari kualitas, perjuangan, dan kehormatan seorang Pramuka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *